Menu
Kontak

Form Masuk

Saya bukan robot

Form Daftar

Saya bukan robot
Pencarian
Property
Property Jual Property Sewa?

Filipina dan Seychelles Belajar Pengelolaan Sampah di Banyumas

23 Agustus 2024 / Oleh : admin Kat : Artikel / 0 Komentar
Spread the love

Utusan negara Filipina dan Seychelles bersama mantan Bupati Banyumas saat melihat belajar Pengelolaan Sampah berbasis komunitas di Banyumas.(Foto: Ist)

PROPERTI CIREBON – Kabupaten Banyumas menjadi sorotan internasional dalam hal pengelolaan sampah berbasis komunitas. Dua negara, Filipina dan Seychelles, mengunjungi Banyumas untuk mempelajari metode pengelolaan sampah yang telah terbukti berhasil di bawah kepemimpinan mantan Bupati Achmad Husein.

Pada Sabtu (10/8/2024), Duta Besar Republik Seychelles, Nico Barito, bersama Gubernur Provinsi Quirino Filipina, Dax Cua, dan anggota parlemen Filipina, melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah fasilitas pengelolaan sampah terpadu di Banyumas. Mereka didampingi oleh mantan Bupati Achmad Husein yang kini berperan sebagai konsultan pengelolaan sampah berbasis komunitas.

Nico Barito, dalam wawancaranya, menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan kali kedua bagi Seychelles setelah sebelumnya pada tahun 2022.

“Saya melihat banyak kemajuan dalam pengelolaan sampah di Banyumas. Meskipun Pak Husein sudah tidak menjabat, kebijakan yang beliau tetapkan tetap dilanjutkan. Ini menunjukkan adanya komitmen yang kuat dari pemerintah daerah dan masyarakat,” ujar Nico.

Baca Juga :

Kabupaten Banyumas Mendunia dengan Mengelola Sampah

Nico mengungkapkan bahwa Republik Seychelles, yang memiliki jumlah penduduk sekitar 120 ribu orang dan kunjungan wisata mencapai 600 ribu, menghadapi masalah serupa dengan Banyumas, yaitu pengelolaan sampah basah dan kering.

Awalnya, Seychelles berniat mengadopsi teknologi pengolahan sampah berbasis Eropa, namun setelah melihat keberhasilan Banyumas, mereka tertarik untuk menerapkan sistem berbasis komunitas yang dinilai lebih efektif.

Gubernur Dax Cua dari Provinsi Quirino Filipina, bersama anggota Kongres Women Filipina, Mrs. Midy Cua, juga menyampaikan kekagumannya terhadap sistem pengelolaan sampah di Banyumas.

Dax Cua menggarisbawahi bahwa pengelolaan sampah adalah masalah global yang memerlukan kerjasama internasional. Ia berencana untuk mempresentasikan apa yang telah dilihat di Banyumas kepada rekan-rekannya di Filipina untuk menjalin kerjasama dalam pengelolaan sampah.

Achmad Husein, mantan Bupati Banyumas yang kini berperan sebagai konsultan, menjelaskan bahwa selama kunjungan, para utusan dari Seychelles dan Filipina telah diajak melihat berbagai lokasi pengelolaan sampah di Banyumas.

Husein menambahkan bahwa setelah melihat sistem tersebut, mereka tertarik untuk mengadopsi metode ini di negara mereka dan bahkan ada tawaran dari Yordania untuk menggunakan jasa konsultan pengelolaan sampah yang dipimpinnya.

Husein juga memperkenalkan teknologi baru dalam pengelolaan sampah, yaitu teknologi thermal. Teknologi ini, yang sedang diuji coba di Magelang dan Bali, memungkinkan sampah basah dikeringkan lebih cepat, mengurangi berat sampah hingga 50%, dan mempermudah proses pemilahan.

Sampah yang sudah diproses dapat diolah lebih lanjut untuk berbagai keperluan seperti bahan bakar, tenaga listrik, atau bahan produk rumah tangga.

Ia mengharapkan langkah-langkah inovatif ini, Banyumas tidak hanya menjadi model dalam pengelolaan sampah berbasis komunitas, tetapi juga menjembatani kerjasama internasional untuk menghadapi tantangan pengelolaan sampah di tingkat global.

Sumber : krjogja

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *