PROPERTI CIREBON – Tertarik membeli tanah kavling? Ketahui dulu beberapa tipe tanah kavling menurut bentuk dan posisinya agar lebih untung.
Selain dijadikan tempat untuk membangun hunian, banyak pula yang membeli kavling tanah untuk investasi properti.
Meski begitu, masih ada segelintir orang yang belum tahu apa itu tanah kavling.
Singkatnya, tanah kavling adalah tanah yang sudah dipetak-petak dengan ukuran tertentu dan dapat dijadikan bangunan atau tempat tinggal.
Layaknya rumah atau apartemen, ada beberapa tipe dari tanah kavling yang wajib Anda ketahui. Berikut penjelasannya.
Baca Juga :
Tipe tanah kapling atau kavling dapat dibedakan berdasarkan bentuk dan posisinya.
Tentunya, mengenal jenis-jenis kavling berdasarkan bentuk dan posisi akan mempermudah Anda yang berniat untuk membuat denah bangunan.
Berikut adalah enam tipe kavling atau kapling tanah berdasarkan bentuknya:
Standard lot adalah tipe tanah kavling yang paling umum.
Biasanya, tanah kavling ini berbentuk persegi atau persegi panjang, di mana bagian depan dan belakangnya sama panjang.
Berbeda dengan bentuk standar, tanah kavling yang satu ini tidak terpaku pada bentuk-bentuk geometris yang umum.
Seperti namanya, tipe tanah irregular (tidak beraturan) berbentuk seperti kepingan puzzle.
Harga per meter perseginya pun lebih murah, jika dibandingkan dengan tipe tanah kapling lainnya.
Sebagai tambahan, jika Anda tertarik membangun rumah di atas tanah kavling ini, Anda bisa mendapatkan halaman yang luas.
Tipe tanah corner adalah tanah yang bersentuhan langsung dengan dua jalan yang saling bersimpangan.
Sebab itu, bagian lot yang bersinggungan dengan jalan cenderung simetris, sedangkan bagian lainnya tidak.
Biasanya ukuran tanah kavling ini cukup besar, sehingga dapat dipakai untuk membangun rumah seluas 495 m².
Tipe tanah rear-loaded memiliki bentuk yang memanjang.
Jika dijadikan rumah, maka rumah tersebut akan memiliki pintu masuk di sisi belakang dengan bagian depan yang sempit.
Sedikit mirip dengan rear-loaded, tanah kavling flute juga memiliki bentuk yang memanjang. Bedanya, ukuran kavling ini tidak terlalu lebar.
Ciri khasnya adalah bagian depan dan belakang yang sempit, layaknya bentuk seruling. Meskipun tidak terlalu lebar, luas kavling ini dapat dikatakan lumayan.
Untuk mengakalinya, pemilik tipe tanah ini biasa membangun rumah dua lantai.
Squat adalah tipe yang lebih kecil dari kavling lainnya. Harganya juga lebih terjangkau.
Walaupun begitu, bentuknya cukup lebar dan mampu menampung rumah seukuran 295 m² dengan dua kamar tidur dan dua kamar mandi.
Setelah membahas beberapa tipe tanah kapling berdasarkan bentuknya, mari kita lanjutkan dengan tipe kapling tanah berdasarkan posisinya.
Berasal dari bahasa Prancis, cul-de-sac adalah tanah kavling yang letaknya berada di ujung “jalan buntu”.
Jika membangun rumah di atas tanah ini, maka bersiaplah jika tampilan halaman depan rumah terlihat tidak terlalu luas.
Sebaliknya, Anda akan mendapatkan halaman belakang yang sangat luas, yang tentunya akan memberikan privasi dan ketenangan ekstra.
Dari kacamata bisnis properti, tipe tanah kavling cul-de-sac memiliki nilai jual yang tinggi.
Sesuai namanya, corner lot adalah tanah kavling yang terletak di sudut jalan, atau lebih tepatnya di persimpangan antara dua jalan.
Tipe tanah ini tidak memberi privasi lebih bagi pemiliknya karena dua sisinya berhadapan dengan jalan.
Meski begitu, tipe kavling ini sangat bagus untuk dijadikan bangunan komersil. Apalagi lokasinya yang mudah dilihat dari dua jalan sekaligus.
Interior lot merupakan salah satu tipe tanah kavling yang paling umum ditemui saat ini.
Biasanya, tipe kavling ini berdempetan dengan kavling milik orang lain dan berhadapan dengan jalan.
Interior lot umumnya berbentuk persegi dengan halaman belakang yang luas.
Key lot adalah jenis kavling yang jarang ditemui di Indonesia, karena posisinya berada di tengah-tengah kavling lainnya.
Hal ini membuat tingkat privasi pemilik kavling key lot cenderung sangat rendah.
Kelemahan lain dari kavling ini adalah tidak terlihat dari luar karena tertutup oleh kavling-kavling lainnya, sehingga tidak cocok jika dijadikan lahan bisnis.
Tipe tanah satu ini mungkin lebih dikenal di Indonesia sebagai kavling “tusuk sate.”
Seperti namanya, tanah kavling ini berada di tengah-tengah pertigaan yang berbentuk “T.”
Kavling ini sangat buruk dijadikan hunian, terlebih bagi mereka yang sudah memiliki anak.
Jika terjadi kecelakaan, rumah di kavling ini juga kemungkinan besar akan terkena dampaknya.
Di samping kekurangannya, kavling t-Intersection cukup ideal untuk dijadikan bangunan komersil, karena terlihat dari beberapa sisi jalan.
Tipe tanah kapling yang terakhir adalah flag lot. Secara singkat, tipe tanah ini dapat dikatakan sebagai tanah kavling yang berbentuk letter “L”.
Pada dasarnya, tanah kavling ini berbentuk persegi, namun berada di bagian dalam kavling lain, dengan jalan masuk memanjang menyerupai tiang bendera.
Nah, itu tadi beberapa tipe kapling tanah sesuai bentuk dan lokasinya.
Apakah Anda tertarik untuk membeli tanah kavling setelah mengenal tipe-tipe tanah kavling di atas?
Jika tertarik, situs properti Cirebon.id memiliki banyak rekomendasi tanah dijual di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dan Brebes, yang bisa Anda beli sebagai aset investasi.
Jl. Nyi Gede Cangkring, Perum Pondok Mutiara Blok M3/L6 Tegalsari Plered Kab. Cirebon | |
0811202771 | |
info@properticirebon.id |